Rabu, 09 Desember 2015

Observasi Profesi Kependidikan (Magang 1)





BAB I PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Menurut Undang-undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari Undang-undang tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk membentuk manusia yang dapat berguna bagi dirinya sendiri masyarakat, bangsa, dan negara dengan menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan secaraoptimal potensi secara keseluruhan. Yang artinya diharapkan bahwa dengan adanya pendidikan dapat terbentuk manusia yang baik di semua dimensinya, baik dimensi intelektual, emosional, maupun spiritual dan diharapkan nantinya dapat membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara secara aktif demi kepentingan bersama.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, mengarahkan, , menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal hingga jalur pendidikan yang lebih tinggi.
Peran guru sangatlah penting dalam dunia pendidikan karena selain berperan dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, guru juga harus memberikan pendidikan karakter dan menjadi contoh karakter yang baik bagi anak didiknya.
Dalam usaha demi melayani anak didik dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan, berupaya melakukan berbagai kegiatan guna mendorong tenaga pendidik demi semakin profesionalnya tenaga pendidik serta mendorong masyarakat untuk ikut aktif berpartisipasi dalam memberikan sarana untuk pendidik guna mengembangkan dirinya dalam rangka membangun pendidikan, hal ini dimaksudkan sebagai upaya membangun pendidikan yang kuat, stabil dan baik dan diharapkan  mampu  terus menerus melakukan perbaikan kearah yang lebih baik.


B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana Kultur sekolah di TK Widya Putra ?
2.      Bagaimana Kompetensi Kepribadian guru di TK Widya Putra ?
3.      Bagaimana Kompetensi Sosial guru di TK Widya Putra ?
4.      Bagaimana Kompetensi Pedagogik guru di TK Widya Putra ?

C.    TUJUAN

1.      Mengetahui kultur sekolah yang ada di TK Widya Putra
2.      Mengetahui kompetensi kepribadian yang dimiliki guru di TK Widya Putra
3.      Mengetahui kompetensi social yang dimiliki guru di TK Widya Putra
4.      Mengetahui kompetensi pedagodik yang dimiliki guru di TK Widya Putra


BAB II PEMBAHASAN

A.    HASIL OBSERVASI

Observasi dilasksanakan di TK Widya Putra yang terletak di JL. Pembangunan IV No 82 Perum UNS Jati Jaten Karanganyar .TK Widya Putra merupakan sekolah swasta yang dinaungi oleh gugus mawar.

Guru yang kami jadikan model dalam Magang I ini adalah Ibu Suciati S.Pd  yang selainmenjadi guru pengajar juga merupakan kepala sekolah di TK Widya Putra dan merupakan PNS satu-satunya yang sudah diangkat dan menerima sertifikasi. Selain Ibu Suci ada tiga guru lain yang mengajar dan seorang penjaga sekolah. TK Widya Putra memilikji tiga buah kelas yang terdiri dari kelas Playgroup yang berisi 5 murid dengan seorang guru pendamping, kelompok A yang terdiri 32 murid dengan dua orang guru pendamping dan kelompok B yang terdiri dari 30 murid dengan dua orang guru pendamping. Kegiatan belajar mengajar di TK Widya Putra dimulai pada pukul 07.30 dan berlangsung hingga pukul 10.00.

B.     KULTUR SEKOLAH

TK Widya Putra yang kami observasi memiliki kedisplinan yang dari setiap warga sekolahnya baik itu guru maupun peserta didik hal ini dapat dilihat dari kedatangan guru kesekolah sebelum jam masuk yaitu pukul 07.30 . Dalam pembelajaran sejak dimulai jam pembelajarn guru selalu mengajak anak untuk disiplin dengan cara sebelum masuk kelas anak dibiasakan berbaris terlebih dahulu kemudian anak diajak untuk berdoa bersama-sama selain untuk meningkatkan ketaqwaan anak tapi juga membiasakan anak untuk selalu berdoa sebelum memulai aktivitas.
Pengajaran kedisplinan oleh guru pada anak berlanjut saat anak memasuki kelas dimana  guru akan memanggil nama anak yang boleh masuk duluan ke kelasnya berdasarkan siapa yang tertib maka akan didahulukan sedangkan yang tidak tertib akan dipanggil terakhir. selain mengajarkan cara mengngantri hal ini juga mengajarkan anak untuk selalu bersikap tertip untuk mendapat hal yang baik.
Pembelajaran didalam kelas dilakukan oleh dua orang guru, dalam proses penbelajaran guru memberikan materi dengan cara yang menyenangkan akan tetapi tidak mengurangi ketertiban didalam kelas. Saat ada anak yang mulai kehilangan fokusnya guru akan memanggil nama anak tersebut dan mengajaknya berinteraksi agar anak kembali berkonsentrasi.
Pembelajaran didalam kelas berlangsung hingga pukul 09.00 dan setelahnya anak diijinkan untuk bersitirahat. Kedisplinan di sekolah ini juga dapat terlihat pada waktu istirahat ini dimana anak tidak diijinkan untuk makan jajanan di luar melainkan harus membawa bekal dari rumah, tentu aturan ini tidak hanya berlaku untuk anak tapi juga untuk guru. Peraturan ini jelas sangat didukung oleh setiap warga sekolah dilihat dari guru yang juga membawa bekal dari rumah dan lingkungan sekitar sekolah dimana diluar sekolah tidak didapati satu pun pedagang yang berjualan tentu hal ini juga didukung oleh kebujakan sekolah yang dilaksanakan dengan baik oleh setiap warga sekolah.
Hubungan social antar warga sekolah berjalan dengan harmonis hal ini dapat dilihat dari hubungan guru dan anak yang baik,  sebagai contoh adalah setiap anak datang ke sekolah dan akan pulang ke rumah anak selalu memberi salam san salim kepada setiap guru nya dan dalam proses pembelajaran anak dapt dengan santai dan nyaman mengungkapkan pendapatnya dan komentar-komentanya tanpa perasaan takut terhadap guru, anak pun saat diajak berinteraksi oleh gurunya dapat bersikap aktif dalam menanggapi gurunya.
Sekolah pun memiliki hubungan yang baik dengan komite sekolah yang ada. komite sekolah dan sekolah secara rutin melakukan rapat bersama yang memusyawarahkan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannBiasanya rapat dilakukan setiap dua kali atau lebih setiap semesternya, untuk membahas masalah, perkembangan yang ada di sekolah. Sehingga hubungan yang baik dengan komite sekolah akan menguntungkan untuk meningkatkan mutu dan kualitas sekolah. Hubungan yang  baik ini pun terlihat dari pihak komite sekolah yang selalu berhubungan dan berkomunikasi dengan kepala sekolah.
Sekolah juga memiliki hubungan yang baik dengan wali murid dimana secar rutin selalu diadakan pertemuan bagi guru dan wali murid yang membahas tentang perkembangan anak. tidak hanya tentang proses perkembangnya guru juga siap dalam memberi masukan bagi wali murid dalam membantu perkembangan anak dan juga memberikan bimbingan juka wali murid meminta.
Peserta didik dan warga sekolah baik dalam maupun luar lingkungan sekolah memiliki hubungan yang baik. Anak selalu menyapa dan bersikap baik pada setiap warga sekolah yang ada baik guru, penjaga sekolah, hingga warga di sekitar sekolah. Anak saat bermain tidak hany dengan teman sebaya nya saja tapi juga dengan warga sekitar sekolah yang tentu sudah mereka kenal.
Warga sekolah TK Widya Putra memiliki beberapa kegiatan yang secara rutin dilakukan seperti kegiatan menggambar yang dilakukan pada setiap hari jumat dan sabtu, kemudian kegiatan extra menari dan juga Drumband.

C.    KOMPETENSI KEPRIBADIAN

Guru merupakan orang yang menjadi sosok teladan bagi anak yang ditiru dan dicontoh tingkah lakunya di lingkungan sekolah. Oleh karenya di TK Widya Putra selalu dihimbau bagi gurunya untuk berperilaku sesuai dengan noorma dan nilai yang berlaku . Dari hasil pengamatan kami Ibu Suci telah memenuhi kriteria guru profesional. Hal ini dapat dilihat dari kriteria di bawah pada tabel berikut:
No.
Ciri-ciri
Contoh
1.
Berperilaku yang dapat diteladani peserta didik
Dalam tingkah lakunya di lingkungan sekolah Ibu Suci telah memberi teladan yang baik dan di ikuti oleh anak seperti membuang sampah dilihat baik milik sendiri meupun orang lain pada tempatnya.
2.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, wibawa
Ibu Suci berpenampilan sederhana dan tidak berlebihan tapi tetap rapi menunjukan salah satu cermin bagi anak agar menjadi orang yang sederhana namun tetap dewasa, arif serta berwibawa.
3.
Menunjukkan tanggung jawab dan etos kerja yang tinggi
Ibu suci menunjukan tanggunng jawabnya sebagai guru dengan etos kerjanya yang tinggi, dilihat dari beliau yang datang tepat waktu dan menjaga ketertiban di sekolah. Etos kerja juga selaluIbu Suci jalankan, menurut beliau dengan etos kerja maka setiap tugas-tugas yang ada akan terselesaikan rapidan tepat waktu
4.
Bangga dan percaya diri sebagai seorang pendidik
Ibu Suci memiliki kebanggan sebagai seorang pendidik beliau tidak menkalani profesi lain sebagai seorang guru karena telah merasa nyaman menjadi seorang pendidik.
5.
Berperilaku jujur, tegas, adil  dan manusiawi
Ibu Suci tidak segan menegur anak yang berbuat kesalahan tanpa pilih kasih dengan cara yang lembut namun tetap tegas sehingga beliau dihotmati oleh anak didiknya. 
6.
Menerapkan kode etik profesi guru
Ibu Suci telah menerapkan kode etik profesi guru berdasarkan lima karakter yang telah dijelaskan di atas.

D.    KOMPETENSI SOSIAL

Kompetensi social adalah hal yang wajib dimiliki oelh seorang guru guna membangun hubungan yang baik dengan warga sekolah baik dalam maupun luar sekolah. Ibu Suci sebagai contoh selalu bersikap dan berperilakusesuai dengan nilai dan norma  yang berlaku di masyarakat. Selain itu beliau juga selalu berhubungan baik dengan seluruh warga sekolah baik teman sesame guru, penjaga sekolah, peserta didik, wali murid dan juga masyarakat sekitar sekolah.
Belaiu disekolah bagi peserta didiknya tidah hanya sebagai seorang guru tapi juga sebagai panutan dan teman bagi anak. saat di sekolah bersama Ibu Suci anak sama sekali tidak canggung dalam berinteraksi di luar jam pelajaran, anak pun juga sering bercerita pada Ibu Suci tentang pengalamannya. Ibu Suci juga memiliki hubungan yang baik dengan sesame guru, saat jam sekolah berakhir dan murid-murid telah pulang Ibu Suci bersama guru yang lain saling bantu-membantu dalam membereskan dan juga menyelesaikan tugas-tugas yang ada bersama-sama, selain itu Ibu Suci juga berhubungan baik dengan wali murid yang ada. Ibu suci tidak hanya berhubungan dengan wali murid saat rapat saja tapi beliau juga bersedia jika diminta oleh wali murid untuk memberikan masukan, saran dan bimbingan tentang anak.
Ibu Suci saat mengajar di TK WIDYA PUTRA selama ini merasa nyaman dan senang, beliau tergolong orang ramah dan mudah bergaul denga orang yang baru. Sehingga beliau mudah beradaptasi baik saat bersama dengan teman sesama guru, wali murid, anak didiknya dan juga  masyarakat di lingkungan sekolah
Ibu Suci dalam bersikap tidak pernah berlaku diskriminatif pada setiap warga sekolah, beliau selalu memperlakukan sama semua orang yang ada disekitarnya baik saat bersama sesamaguru maupun anak didik, beliau tidak menempatkan dirinya lebih tinggi dari siapapun namun menempatkan dirinya sebagai teman bagi siapapun terutama anak didiknya. Ibu suci memperlakukan semua orang sama dan dengan objektif.

E.     KOMPETENSI PEDAGOGIK

Ibu Suci memiliki kompetensi pedagogic yang cukup baik, beliau selalu berusaha meningkatkan kualitasnya dalam pembelajaran dengan peningkatan metode pembelajaran yang diterapkan kepada anak didik. Dengan adanya pengembangna metode pembelajaran yang dilakukan oleh dimaksudkan agar peserta didik tidak bosan dan kehilangan fokusnya dengan apa yang disampaikan oleh guru dan anak juga menjadi mudah dalam memahaminya. Hal ini disebabkan karena anak memiliki tingkat konsentrasi cukup pendek sehingga adalah tugas guru untuk mengembangkan metode yang efektif agaranak dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
Setiap ada hasil inovasi baru yang dapat digunakan untuk membantu dalam pembelajaran selalu dikomunikasikan di komunitas profesi agar inovasi tersebut dapat digunakan secara maksimal oleh semua pihak yang membutuhkan. Untuk itu selalu diupayakan untuk berkomunikasi dengan Komunitas profesi agar terbentuk kerja sama yang baik agar dapat saling melengkapi kekurangan dan kelebihan dari inovasi pembelajaran yang ada sehingga diharapkan dapat tercipta media pembelajaran yang bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Dalam menghadapi permasalahan yang muncul pada peserta didik setiap guru selalu berupaya sebaik-baiknya. Sebagai contoh adalah saat pembelajaran ada anak yang menangis atau bertengkar guru dengan sigap menanganinya, guru berusaha menenangkan murid yang menangis dan mendamaikan anak didiknya yang bertengkar tanpa ada unsur menghakimi dari guru. Guru dalam mememcahkan masalah melihat dengan objektif apa permasalahan yang terjadi dan tidak bersikap diskriminatif dalam memecahkan masalah.
Kommitmen guru dalam mengembangkan sekolahnya dapat dilihat dari etos kerja, kode etik dan semangat kerja, yang guru tunjukan dengan selalu beruaha mengikuti peraturan yang ada, bersikap seadil mungkin, selalu berusaha mencari inovasi baru dalam pembelajaran yang efektif bagi anak didik dan selalu berusaha meningkatkan keprofesinalannya. Sebagai contoh Ibu Suci yang selalu berusaha agar setiap program kerja dan kegiatan – kegiatan yang ada dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana yang ada.
Dalam pemanfaatan ICT dalam pembelajaran masihlah belum dilaksanakan secara maksimal Walaupun pengguna ICT belumlah maksimal tetapi guru yang ada telah memiliki keahlian dalam bidang ICT yang baik, sehingga guru tidak gagap teknologi dan dapat mengikuti perkembangan jaman.
Keberhasilan TK Widya Putra dapat dilihat dari banyaknya penghargaan yang diperoleh oleh TK WIDYA PUTRA dari berbagai bidang prestasi mulai dari lomba drumband, lomba melukis, lomba bercerita dan sebagainya. Tentu ini menjadi bukti keberhasilan kompetensi pedagogic yang dimiliki oleh guru di TK Widya Putra termaksud Ibu Suci.








BAB III PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dalam Pembangunan guna meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan dukungan dari semua pihak, baik dari keluarga, sekolah, masyarakat hingga pemerintah, dukungan penting bagi anak adalah peran tenaga pendidik atau guru yang menentukan dalam peningkatan kualitas pendidikan untuk itu diperlukan kualitas dan keprofesionalan yang mumpuni dari pendidik guna terciptanya pendidikan yang baik dan berkualitas.
Sekolah yang baik haruslah memiliki kultur sekolah yang baik pula, meliputi kedisiplinan warga sekolah, hubungan social antar warga sekolah, dan kegiatan-kegiatan rutin yang diselenggarakan sekolah diperhatikan agar dapat berjalan dengan baik.
Guru sebagai teladan dan panutan anak yang di contoh dan ditiru oleh anak harus memiliki kompetensi kepribadian berupa perilaku yang baik, bertanggung jawab, mempunyai etos kerja yang baik dan berperilaku jujur, tegas, adil dan manusiawi. Agar anak dapat menjadi pribadi yang baik dimasa depan.
Guru haruslah memiliki kompetensi social yang meliputi bersikap dan berperilaku yang sesuai norma dan nilai yang berlaku, menjalin hubungan baik dengan teman sejawat, peserta didik, dan orang tua juga mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah agar dapat tercipta hubungan yang baik yang mana diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan kearah yang lebih baik.
Guru dalam kompetensi pedagogik haruslah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran yang efektif selain itu guru juga harus dapat menghasilkan inovasi baru dalam media pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik yang cocok untuk peserta didik sehingga diharapkan dapat terbentuk generasi masa depan yang mumpuni, berhasil, dan bermanfaat bagi diri sendiri dan semua orang


B.     SARAN

Metode pendidikan yang semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman menuntut adanya kesiapan dari setiap generasi guna dapat memenuhi kualifikasi yang ada. oleh sebab itu di jaman yang serba teknologi ini diharapkan pihak-pihak yang bersangkutan dapat lebih meningkatkan penggunaan teknologi atau ICT dalam proses pembelajaran guna memenuhi tuntutan jaman yang ada saat ini.


Lampiran

0 komentar:

Posting Komentar

 

Live Love Laugh Template by Ipietoon Cute Blog Design